Sunday, February 14, 2010

Peng-ROCK-an atau ROCKinisasi....!

Hehe... mau cari judul susah bener sih, ya udah pakai istilah itu aja, peng-ROCK-an. Atawa secara dengan sengaja membuat seseorang menjadi ber-aliran rock, baik secara pemaksaan ataupun secara baik-baik. Tambah bingung dah gw kekeke.... ceritanya gini aja deh:
Sebuah band beraliran rock dari bekasi membagikan sembako di sekitar tempat tongkrongan band mereka. Sembako ini kadang dibagikan gratis, kadang di jual dengan harga murah. Tentu saja warga sekitar banyak yang antusias, terutama warga dengan perekonomian senin kamis, senin sahur puasa, kamis buka puasanya.
Di sisi anak2 band itu, mereka berterima kasih telah diterima di lingkungan itu dengan baik, itung-itu berbagi kebahagiaan dan rejeki dari Tuhan. Di sisi warga sekitar, mereka sangat senang mendapatkan sembako murah atau gratis yang jarang-jarang mereka dapatkan sebelom anak-anak band itu membuat basecamp di lingkungan mereka.
Namun, akan tetapi.... sebaik-baiknya niat baik seseorang, tetap saja ada yang terusik. Mereka yang terusik adalah Perkumpulan Musik Dangdut Koplo dan Bahenol (PMDKB) sebuah perkumpulan musik yang sudah ada sebelum band rock tersebut diatas ada di lingkungan itu. PMDKB yang memang beraliran dangdut ini (walau ngga bisa disebut mewakili semua insan perdangdutan indonesia, dan memang ga mewakili sama sekali) merasa eksistensi mereka terancam. Mereka berpendapat bahwa band rock ini telah melakukan sesuatu yang bisa berdampak sistemik di dalam masyarakat. Mereka takut kalo warga sekitar akan berpindah menyukai musik rock di banding musik dangdut mereka yang katanya sudah ada disitu bertahun-tahun.
Mulailah.... mereka mengumpulkan band-band anggota perkumpulan mereka untuk melabrak band rock tersebut. Dalam labrakan itu, mereka menuduh band rock tersebut telah melakukan peng-ROCK-an atau ROCKinisasi terhadap warga sekitar. Belom lagi dalam setiap latihan , band rock tersebut membuat suara yang gaduh. PMDKB sih juga membuat suara gaduh sewaktu latihan, tetapi mereka selalu berdalih kalo suara gaduh mereka sudah sejak dulu didengar warha, sehingga warga sudah terbiasa.
Nah, bagaimana menurut anda? Apakah band rock tersebut harus menghentikan pembagian sembako? Apakah perkumpulan dangdut tsb sebaiknya membagi sembako juga kepada masyarakat sekitar mereka? Apakah dibenarkan jika ada warung yang laris, warung lainnya berhak menggusur warung tersebut, dan bukannya memperbaiki kwalitas warung mereka masing-masing?
Hanya Tuhan yang tahu mana yang benar, tetapi hati nurani anda pasti percaya, bahwa ada kebenaran yang harus di tegakkan.
Hue hue hue.... lama ga nulis malah jd kaya presenter infotainment. Udah lah... PISS