Friday, October 20, 2006

Renungan Maaf Lahir Batin

Oleh: Mang Ucup
Tulisan ini ditulis, bukan dari sudut segi pandang agama melainkan darisudut pandang budaya. Sebab sudah merupakan satu tradisi di Indonesia dan dibeberapa negara-negara lainnya menjelang hari Raya Idul Fitri ini untuksaling mengucapkan kalimat yang indah "Mohon maaf lahir dan batin ". Entahini diucapkan secara lisan, berupa SMS, email, maupun melalui kartu Lebaran.Rasanya dunia ini menjadi begitu damai dan penuh dengan rasa kasih menjelangIdul Fitri ini. Hanya yang menjadi pertanyaan apakah mungkin setelah kitamelewati hari Raya ini kita benar-benar dapat memulai dari Nol atau darilembaran putih bersih lagi dengan prinsip a new beginning, a new chapter ?Saya yakin sukar, sebab kita akan kembali ke dalam kehidupan seperti semulalagi business as usual !
Lihat saja berapa banyak sudah kita menerima permohonan maaf tsb, bukan sajadari orang yang kita kenal bahkan dari orang yang tidak kita kenal sekalipunjuga, jadi bagaimana kita dapat memaafkan mereka, tahu juga tidak dimanaletak kesalahannya. Dan believe it or not, mereka mengirimkan bukan hanyasekedar basa-basi atau lipservice saja, melainkan karena sudah dari sononyadicetak sebagai dekorasi kartu saja, jadi maknanya kosong melompong samasekali. Kagak percaya, tanyalah sama diri sendiri, pernahkan Anda merenungkankalimat mohon maaf tsb sebelumnya Anda mengirimkan kartu, email atau SMStsb? Permohonan maaf tsb hanya berfungsi, karena sudah dari sononya begitu,jadi bukannya karena keinginan sipengirim ataupun ditulis khusus dengantangan oleh sipengirim.
Kita mengirim kartu dan mengucapkan "Mohon maaf lahir batin" tanpa perludipikirkan lagi, itu otomatis bisa keluar nyerocos begitu saja, karena inisudah merupakan tradisi atau karena sudah dicetak di dalam kartunya. Jadiboro-boro minta maaf melalui batin, secara lahiriah pun sudah tak tersiratlagi di otak kita, karena hanya numpang lewat saja di jidat kita.
Memaafkan itu adalah satu soal yang sangat serious oleh sebab itulah jugapada th 1994 - Dr. Robert Enright telah mendirikan satu institut khusus buatpenelitian mengenai "maaf dan memaafkan" dan dari hasil penelitiannyaterbuktikan, bahwa maaf dan memaafkan itu bisa menghilangkan stress maupunmenyembuhkan luka batin. Jadi manfaatnya sangat besar sekali bagi lahirmaupun batin. Hasil penelitiannya diungkapkan dalam buku "ExploringForgiveness". Ungkapan yang sama diutarakan juga oleh filsuf Perancis PaulRicoeur (1913 - 2005) dalam artikelnya di majalah Esprit yang berjudul "Lepardon, peut-il guérir?" = Apakah memaafkan dapat menyembuhkan?
Perkataan maaf itu sangat mudah sekali kita ucapkan, tetapi pernahkahterpikirkan oleh Anda bagaimana rasanya perasaan dari orang-orang yangpernah disakiti, sebagai akibat dari pembunuhan, permerkosaan, penipuan &perselingkuhan. Jangankan untuk soal yang berat-berat; baru dibohongi sekalisaja kadang-kadang sudah ngambek berat sehingga bisa musuhan bertahun-tahun.Bagi mereka perkataan maaf itu besar sekali maknanya.
Apabila kita benar-benar mau memaafkan orang, kita harus bersedia mengurasdan mencuci bersih seluruh arsip kotor dari kesalahan-kesalahan orang yangakan kita maafkan, jadi bukan hanya sekedar di bibir saja, melainkan harusdikosek bersih sampai ke sudut bagian yang paling dalam di batin kita. Inihanya akan bisa terlaksana apabila Anda bersedia melakukan tahapan-tahapanseperti yang tercantum dibawah ini.
Change of Action - Perubahan dari segi lahir: dari muka yang cemberut, bibiryang mencibir dan pandangan mata yang merendahkan, kembali kepada tahapanyang normal, umpamanya dengan mulai menyapa dan memberikan salam kembaliseperti biasa. Merubah dan mengembalikan penampilan lahiriah ini tidaklahmudah apalagi kalau sudah lama bermusuhan.
Change of Mind - perubahan dalam pikiran: ini lebih sukar daripada yangpertama sebab kita harus merubah pikiran maupun pandangan kita terhadaporang tsb, hal ini hanya bisa terjadi apabila kita bersedia dan maumengosongkan pikiran negatif kita terhadap yang bersalah dengan caramelupakannya kesalahan orang tsb, setelah ini kosong baru bisa di isi denganpikiran yang positif. Hal ini membutuhkan waktu dan perjuangan diri sendiriuntuk berperang dengan "our inside", merubah paradigma bahwa ia melakukankesalahan tsb hanya karena khilaf dan bukan dengan tujuan untuk menyakiti,apalagi di dunia ini "Nobody is perfect. Everyone can do wrong" Change of Heart - perubahan dalam hati atau batin kita. Dimana sifatbermusuhan kita bukan hanya sekedar hanya dihapus saja, bahkan dirubahmenjadi kasih, dari yang tadinya jauh sekarang menjadi dekat, dari yangtadinya musuh sekarang menjadi sahabat. Yang terpenting jangan sampai timbulmaupun dikotori oleh pikiran "jangan-jangan" ia akan melakukan hal yang samalagi di kemudian hari. Jadi kita harus benar-benar bisa memaafkan dengantanpa syarat! Apabila kita sudah dapat melaksanakan ketiga tahapan tsb, maka kita akanbisa melihat dan merasakannya keindahan dari perkataan maaf tsb, jadi bukanhanya sekedar bunyi-bunyian atau tulisan kosong saja.
Forgiveness Is a Choice, memaafkan itu adalah pilihan yang hanya bisaditentukan oleh Anda sendiri. Bagi mereka yang tidak bisa dan tidak maumemaafkan, maka mereka akan tersiksa, karena pikiran dan batinnya akanselalu kotor, disamping itu hubungan dengan yang bersalah pun akan selalutetap buruk sehingga luka batinnya hingga kapan pun juga tidak akan mungkinbisa dipulihkan lagi.
Mang Ucup akhiri tulisan ini dengan ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1427Hijrah
Mang Ucup